Nias (SIB)
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Nias yang khusus membahas hasil Pilkada Nias 28 Februari lalu, di aula DPRD pada Rabu (8/3) kemarin, berlangsung ‘seru’ diwarnai aksi pukul meja oleh beberapa anggota dewan dari pihak salah satu kandidat calon Bupati & Wakil Bupati Nias 2006-2011 namun tak sampai ricuh.
Acara atau sidang klarifikasi dari pihak KPUD dan Panwaslih atas temuan-temuan para delegasi pemilih dan pendukung ke-4 kandidat bakal calon Bupati/Wakil Bupati Nias 2006-2011 itu, dipimpin Wakil Ketua DPRD Nias Arisman Harefa, bersama Ketua DPRD Nias M Ingati Nazara Amd dan wakil Ketua DPRD Nias Sirilah Baeha dihadiri Balon No.1 Drs Sokhiatulo Laoli & Sanudin Zebua SH, Balon No. 2 diwakili Ketua Tim Kampanye Ir Elemonoku Telaumbanua yang juga mantan anggota DPRD Nias 1999-2004, Balon No. 3 Drs Sylvester Lase & Zemi Gulo SH, serta Balon No. 4 Agus Herdian Mendrofa tanpa disertai Balon Wakilnya Drs Bastian Zebua.
Beberapa materi rapat yang mengundang debat seru itu antara lain, soal pengakuan seorang anggota KPPS tentang temuan kartu suara yang ganda oleh satu orang pemilih yang sama pada dua TPS berbeda di satu desa Kecamatan Bawolato. Pengakuan tertulis dua orang warga tentang pembagian beras di satu desa Kecamatan Gido, temuan jenis kartu pemilih yang berbeda (yang satu pakai lebel tempat, tanggal lahir, dan yang satu tanpa lebel tempat-tanggal lahir), dan terutama soal dipertanyakannya sistem pendistribusian kartu pemilih sehingga 60.000-an warga Nias tak menggunakan hak pilihnya.
Atas temuan dan pengakuan seorang anggota PPS soal surat ganda itu, peserta sidang dari anggota DRPD, Khenoki Waruwu dari Fraksi Pelopor mempertanyakan apakah anggota PPS itu sudah terlebih melapor kepada Panwaslih tingkat kecamatan sebagaimana prosedur semestinya, agar jangan terkesan provokatif atas pesan atau suruhan pihak-pihak tertentu. Menanggapi hal ini, peserta rapat dari anggota DPRD Nias-Fraksi Bela Rakyat dan Partai Merdeka langsung protes membela anggota PPS itu sembari memukul meja sehingga suasana sidang riuh sesaat. Wakil Ketua DPRD Nias Arisman Harefa selaku pemimpin sidang langsung menetralisir suasana, dan sidang dijaga ketat puluhan petugas polisi di dalam hingga di luar gedung DPRD itu.
Topik yang juga mengundang debat sengit pada rapat itu adalah surat dari Ephorus gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Pdt AR Geya, yang isinya jelas-jelas meminta Pilkada Nias agar diulang secara keseluruhan. Surat dengan Nomor 324/I/Um/3/2006 tertanggal 4 Maret 2006 dengan isi tiga poin itu ditujukan kepada Ketua KPUD Nias, Ketua Panwaslih Nias, dan Ketua DPRD Nias, Ephorus BNKP itu juga mengaku sebagai Kordinator 54 Denominasi Gereja di Nias dan Nias Selatan.
“Surat Ephorus BNKP ini terkesan provokatif dan terlalu maju. Kita sebagai anggota dewan atau sebagai warga biasapun tak seharusnya menanggapi surat desakan Pilkada ulang hanya karena suatu alasan yang bersifat informasi sebagaimana bunyi surat pada alinea pertama. Seharusnya kita memproses atau menanggapi hal-hal yang sudah merupakan bukti sebagaimana agenda rapat hari ini tentang klarifikasi KPUD dan Panwasli. Saya harap Ephorus BNKP ini kembali ke habitatnya selaku rohaniawan yang sejatinya bersifat netral. Jangan ikut-ikutan mencampuri politik apalagi ikut-ikutan meminta Pilkada diulang tanpa mengetahui dasar-dasar hukumnya sebagai syarat dan ketentuan berlaku, apalagi tanpa disertai bukti-bukti,” papar Khenoki Waruwu dengan tegas di hadapan para peserta sidang.
Sorotan sinis dan serius atas surat Ephorus BNKP itu juga dilontarkan sejumlah kalangan masyarakat Nias lainnya, apalagi copy surat itu langsung beredar luas di masyarakat walaupun tak ditanggapi. Seorang mantan Ketua Wilayah Gereja Tuhan di Indonesia (GTDI) Wilayah Nias, Adrianus Zebua, juga mempertanyakan dan menyesalkan sikap Ephorus BNKP Pdt AR Geya yang terkesan malah ikut dalam gerakan upaya pembodohan masyarakat Nias melalui desakan Pilkada ulang tanpa alasan mendasar.
Adrianus Zebua yang juga Ketua LSM Gerakan Peduli Pembangunan Nias (GPPN) itu menyatakan, seharusnya Ephorus BNKP itu justru ikut melakukan pencerahan kepada masyarakat luas di Nias, bukan hanya karena dipastikan seluruh warga Nasrani di Nias telah memiliki sikap dan pilihan masing-masing terhadap kandidat calon kepala daerah dukungannya, tetapi juga karena Ephorus selaku pemimpin tertinggi pada satu organisasi gereja harus senantiasa bersikap netral dan berdiri di semua pihak.
“Ada dua hal yang kemudian perlu dipertanyakan atas sikap Ephorus BNKP itu, apakah dia memiliki dasar legalitas sebagai kordinator dari 54 denominasi gereja di Nias dan Nias Selatan, dan apakah surat itu dibuat atas gagasan pribadinya atau ada pihak-pihak yang menekannya. Ada apa di balik itu...,” papar Adrianus Zebua kepada SIB ketika menanggapi surat Ephorus BNKP tersebut.
Pemimpin sidang, Arisman Harefa di akhir acara menyatakan soal perlu tidaknya pembentukan panitia khusus (Pansus) di DPRD Nias untuk membahas hasil Pilkada Nias, termasuk usulan penundaan pengumuman dan penetapan hasil perhitungan suara, akan ditentukan atau diputuskan pada sidang paripurna. (A14/LZ/e)
Sumber: SIB Online, 9 Maret 2006
Home / / Rapat DPRD-KPUD-Panwaslih Soal Pilkada Nias "Seru", Diwarnai Aksi Pukul Meja
Rapat DPRD-KPUD-Panwaslih Soal Pilkada Nias "Seru", Diwarnai Aksi Pukul Meja
Update Friday, March 10, 2006 at 4:00 AM. by Informasi Terbaru 2013 Dalam topik
Rapat dengar pendapat antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan
Jangan Lupa:
Rapat DPRD-KPUD-Panwaslih Soal Pilkada Nias "Seru", Diwarnai Aksi Pukul Meja Reviewed by Admin on Friday, March 10, 2006 Rating: 5
Rapat DPRD-KPUD-Panwaslih Soal Pilkada Nias "Seru", Diwarnai Aksi Pukul Meja
Artikel ini diposting dari blog Informasi Terbaru 2013, Friday, March 10, 2006, at 4:00 AM dalam topik dan permalink https://terbaruinformasi.blogspot.com/2006/03/rapat-dprd-kpud-panwaslih-soal-pilkada_10.html. 55.Subscribe to:Post Comments (Atom)
10 Tulisan Terakhir
My Blog List
Blog Archive
-
▼
2006
(336)
-
▼
March
(63)
- Ya’ahowu: Untukmu Pemimpin [Baru] Kami
- Nias Masih Kurang Diperhatikan
- Gubsu Lantik F Laia SH MH Jadi Bupati Nias Selatan
- Tepat Setahun Gempa Bumi di Nias *TNI-US PACOM Sel...
- Angkatan Laut Australia Kunjungi Nias
- Aliansi Masyarakat Peduli Nias Bagi-bagi Bunga di ...
- Pengadilan Tinggi Sumut Putuskan "Gugatan" Soal Pi...
- Hari Ini Peringatan Setahun Gempa Nias
- BRR Diminta Kordinasi dengan Pemerintah untuk Veri...
- Hari Ini Masyarakat Pulau Nias Peringati 1 Tahun G...
- BRR Nias dan Setahun Gempa Nias: Quo Vadis?
- Setelah Setahun Gempa di Gunung Sitoli
- Hari Ini Indonesia Peringati Satu Tahun Paska Gemp...
- Memperingati Setahun Jatuhnya Helikopter Australia...
- Buruh Dalam Cengkeraman Globalisasi
- Silvester-Zemi Gugat Penghitungan KPUD
- Keresahan Rakyat, Populisme, dan Fondasi (Baru) Fa...
- Bupati Nias Akhirnya Diperiksa - Penyidik Belum Me...
- Negara dan Kebijakan Industri
- Mahasiswa Nias dan Nisel Harus Jadi Teladan, Mampu...
- Kepala Depot Pertamina Gunungsitoli : Pemerintah K...
- Veteran Pejuang Kemerdekaan Ikut Mendukung Pembent...
- Empat Tersangka Terkait Korupsi DAK dan DAU Diperiksa
- Periksa 'Cukong' Illegal Loging Di Nisel
- KontraS Desak Pemerintah Dirikan Perwakilan Komnas...
- Hasil Kelulusan CPNS 2005 Diumumkan Serentak 20 Ma...
- Gubsu Yakinkan Tidak akan Ada Etnik yang "Ditingga...
- Api dalam Sekam Pasca Pilkada Nias
- Anuardin Waruwu Korban Penganiayaan Mohon Perlindu...
- Pencairan Dana BOS dan BKM Tahap Kedua di Sumut Ak...
- Menendang Tangga Pembangunan
- Mengapa China?
- Binahati Belum Diperiksa Izin Presiden Sudah Diter...
- Pasangan Calon Bupati Nias Nomor Urut 3Gugat KPUD ...
- Pemilu Lokal di Kuba
- KPUD Nias Umumkan : Binahati-Temazaro Menangkan Pi...
- Hasil Pilkada Nias Ditetapkan
- Rapat DPRD-KPUD-Panwaslih Soal Pilkada Nias "Seru"...
- Korupsi di Daerah, Harus Dibersihkan
- Alternatif Globalisasi Neoliberal
- Belajar Dari Sandinista di Nikaragua (Bagian 3-Habis)
- Demo di KPUD Nias Rusuh, Seorang Polisi dan Wartaw...
- Pilkada di Nias Dinilai Curang
- Terkait Pelanggaran Pilkda, 4 Pasangan Calon ke DP...
- Ada Calon Gelar "Serangan Panjar" di Mandrehe dan ...
- Calon No5 Minta Penetapan Sesuai Jadwal, Warga Min...
- Binahati-Temazaro Menang Telak, Posisi Capai 19 Pe...
- Kontras Desak Pemerintah Rancang UU Perlindungan S...
- Penggunaan Dana Tsunami Rp1,2 Trilyun Belum Dipert...
- Sumut Tambah Empat Kakandepag
- Ratusan Warga Demo Panwaslih Dan KPUD Nias
- Sumut Dapat Alokasi DAna Rp656,1 Miliar untuk Peme...
- Hilmar Farid: Perjuangan Kelas Justru Semakin Heba...
- Hasil Suara Sementara Pilkadasung Nias Hari Kedua:...
- Pilkada Nias : Pasangan No 5 Sementara Unggul di 1...
- 9.579 Gizi Buruk di Nias Akan Dilakukan Pemberian ...
- Pemilihan Tertib dan Lancar
- Radio Republik Indonesia Gunungsitoli Siaran di Te...
- Hari Ini Pilkada Nias, Banyak Tidak Dapat Kartu Pe...
- Penyelenggaraan Ujian CPNS, Belajarlah dari Masa Lalu
- Hari ini, 182.218 Pelamar CPNS di Sumut "Bertarung...
- Hari ini 258.227 Warga Nias Jatuhkan Pilihan Kepad...
- Belanda Bantu Yayasan Faliera Bangun Sekolah Kejur...
-
▼
March
(63)
Tulis Komentar Kamu dibawah, pada Comment as: pilih Name/URL atau pilih Anonymous.
0 Komentar untuk "Rapat DPRD-KPUD-Panwaslih Soal Pilkada Nias "Seru", Diwarnai Aksi Pukul Meja"Post a Comment