a hrif="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7iEP35Rt43TILo4NZU0T4ScFyCO7TXNiVR159T4qHNf-c2xO-KteF3FsOps7kTvz4dlPB2z92KdVHWP-F_GqJhRCUo0iaXnEDto8CI6HnzzofbzwUs4hKX8Eix35iee-p6twFpaBChic/s1600/meteor.jpg">
Peneliti Riset Astronomi Astrofisika LAPAN Prof Thomas Djamaluddin mengatakan dari hasil lintasan komet tidak ada dampak yang membahayakan kehidupan manusia di bumi.
“Jadi hanya debu komet yang tersisa di lintasannya dan manusia bisa melihatnya sebagai hujan meteor,” ujarnya.
Thomas mengatakan meteor tersebut tidak berpotensi jatuh ke bumi karena ukuran debunya sangat halus.
“Ukurannya setara dengan butiran pasir, dalam beberapa detik langsung terbakar, dari hasil itu terjadi cahaya hujan meteor,” ujar Thomas.
Proses terjadinya hujan meteor Eta Aquarids akibat debu komet Halley, sama seperti hujan meteor Eta Orionids di bulan Oktober yang juga disebabkan oleh komet Halley.
Halley memiliki periode 76 tahun sekali, di mana tahun 1910 dan 1986 pernah terjadi puncak lintasan komet Halley yang debunya masih terus tersisa hingga saat ini.
Setiap tahun, saat orbit bumi berpapasan dengan orbit lintasan komet Halley, akan terus terjadi hujan meteor Eta Aquarids pada bulan Mei dan Eta Orionids pada bulan Oktober, ujar Thomas
Madu Hutan Murni - GRANULASI
10 years ago
Tulis Komentar Kamu dibawah, pada Comment as: pilih Name/URL atau pilih Anonymous.
0 Komentar untuk "Hujan Meteor Tak Akan Jatuh ke Bumi"Post a Comment