ui onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6Qz-7_4rk3vgke3SVV6Kvem-A23uclI10k1SqvqpVI8B8J-b1qAq7Qvmv79oXPeCsTK0VWT_lDHCb2d7ufpckRiZavO99z3uqhOc-QY0JICxUw3h3E3A7uDFSL9HzVHU3XqoeeMteiZU/s1600/kriminal.jpg"> Mabes Polri ngotot memperkarakan sekaligus meyakinkan publik ihwal rekayasa markus palsu oleh tvOne. Salah satunya menghadirkan Andris Rinaldi, orang yang dituding markus palsu ke hadapan publik untuk memberikan testimoni. “Saya ucapkan maaf kepada kepolisian karena apa yang saya sampaikan pada 24 Maret saat acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang dipandu Indy Rahmawati,” tutur Andris saat jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (9/4) Saat ini, publik pun dihadapkan pada dua hal yang saling diametral antara polisi dan tvOne. Di satu sisi polisi berusaha meyakinkan publik apa yang dilakukan tvOne dengan menghadirkan narasumber markus adalah bagian dari rekayasa. Namun di sisi lain tvOne juga mau meyakinkan bahwa markus yang diundang dalam acara Apa Kabar Indonesia (AKI) Pagi merupakan narasumber yang benar-benar berprofesi sebagai markus. “Kami sangat yakin saat itu yang bersangkutan adalah markus,” ujar Totok Suryanto, General Manager News & Sports tvOne, di kantor tvOne, Jakarta . Totok menyebutkan, saat itu Andris mengaku sebagai markus ditambah dengan informasi yang dihimpun oleh tvOne menguatkan pengakuan Andris sebagai markus. Totok menegaskan pihaknya sama sekali tak melakukan rekayasa narasumber markus. “Kita tetap berjalan dalam koridor kode etik jurnalistik dengan tidak menunjukkan wajah yang bersangkutan sesuai permintaan narasumber. Dalam konteks itu kami berusaha melindungi narasumber yang bersangkutan,” klaimnya. Pengamat komunikasi politik dan pemerhati televisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Wisnu Martha Adiputra, menegaskan jika asumsinya benar sebagaimana informasi dari kepolisian tentang rekayasa markus, jelas itu kemunduran bagi jurnalisme dan komunikasi politik. “Komunikasi politik itu berbasis fakta publik. Bila sumber faktanya saja 'bohongan', apa lagi yang kita harapkan?” ujarnya melalui pesan singkat. Klaim kebenaran di masing-masing pihak justru akan membingungkan publik. Dalam situasi ini, posisi Dewan Pers penting untuk mendudukkan perkara soal dugaan rekayasa markus oleh tvOne ini. Di satu sisi, Dewan Pers juga dapat memastikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Dengan sikap Dewan Pers yang tepat, setidaknya dapat menuntun publik untuk melihat kasus ini. Apakah Indy Rahmawati dan tvOne masuk dalam skenario kriminalisasi jurnalistik? Atau justru sebaliknya, asumsi polisi benar bahwa tvOne merekayasa markus? Akibat imbas pertarungan rating antar industri televisi?
Kriminalisasi atau Kejar Rating?
Update Sunday, April 11, 2010 at 11:59 AM. by Informasi Terbaru 2013 Dalam topik Berita
Konflik media dengan polisi kembali menyeruak. Kali ini tvOne dituduh merekayasa narasumber markus. Inikah korban kriminalisasi jurnalistik atau korban dari kejar rating?
Jangan Lupa:
Kriminalisasi atau Kejar Rating? Reviewed by Admin on Sunday, April 11, 2010 Rating: 5
Kriminalisasi atau Kejar Rating?
Artikel ini diposting dari blog Informasi Terbaru 2013, Sunday, April 11, 2010, at 11:59 AM dalam topik Berita dan permalink https://terbaruinformasi.blogspot.com/2010/04/kriminalisasi-atau-kejar-rating.html. 55.Subscribe to:Post Comments (Atom)
10 Tulisan Terakhir
My Blog List
Blog Archive
-
▼
2010
(1010)
-
▼
April
(141)
- Berhubungan sex tanpa kondom lebih sehat
- 4 Modus kejahatan ATM
- Google Ancam Pemilik WEbsite Groggle
- Diragukan Penemuan Bahtera Nabi Nuh
- Tips aman menggunakan earphone agar tidak tuli
- Bahtera Nuh Ditemukan
- Menghimpun Kekuatan Gerakan Pekerja
- Cara Baru Perangi Kloning ATM
- Penjahat ATM Terbesar di Dunia Dibekuk
- Kisah hidup mama lauren sang peramal
- Cara Kirim Faximile Lewat Internet
- Kebohongan Wanita di Facebook
- Proses pembuatan mumi
- Kekerasan (Negara) Di Perkotaan
- Tentang fir'aun
- Bayi-bayi hasil gagal kloning
- Penjabaran tentang gangguan jiwa
- 3 jembatan hidup di dunia
- Top 10 negara terkaya di dunia
- Facebook Bantah Tombol Baru untuk Lacak User
- Perubahan Facebook yang Perlu Diketahui
- Ada Lekra dan Politik Sastra di Gedung Indonesia M...
- Spies Puas dengan Motor Barunya
- Cara terbaik mengelola waktu
- Spies "Berat Badan Bukan Masalah"
- 100 Ramalan Jayabaya
- Setelah Berlawan, Lalu?
- Cara merencanakan masa depan
- Ikan sebagai sarana penyembuh penyakit kulit
- Power Yamaha Masih Kalah
- Nutrisi Tepat Untuk Kecerdasan Anak
- Peringatan gempa dari sekumpulan ikan herrig
- Cerita Pengalaman Melihat Akhirat
- Misteri Makam Mbah Priok
- Daftar penuai OSCAR 2010
- Facebook Keluarkan Tombol Panik
- Rahasia Cepat Populer di Facebook
- Drummer terbaik dunia yang pernah ada
- Buang kucing
- Meneropong Indonesia Dari Montreal
- Lorenzo Beraksi Di Lap Terakhir
- Lebah ternyata membantu pengendalian hama ulat
- Susno ke Singapura Tunggu Syahril Johan?
- Susno dan Film The Terminal-nya Tom Hanks
- Teknologi Pemicu Krisis di Thailand
- Arti Tanda-tanda Kedutan
- Rossi Juara Seri MotoGP Qatar
- Stoner "Saya Minta Maaf"
- Kupu-kupu bersayap transparan
- Kembali ke Ideologi
- Ito dan Susno Pernah Duet Bareng Pimpin Polwiltabe...
- Tak Ada Rahasia yang Aman di Wikileaks
- Wikileaks Bikin Gelisah Intelijen Dunia
- Misteri Gerhana Selama Setahun
- Ada Asteroid Terbang Dekati Bumi
- Alien Dipercaya Benar-benar Ada di Bumi
- Al Qaeda Ancam Ledakkan Inggris-As di World Cup
- LBH APIK Juga Ungkap'di jebak' TV One
- Denny : Ada 1000 Rekening Mencurigakan
- Eks Anggota Pansus Century Jadi Tersangka
- Perangkat pengganti miss-V di buat
- Kriminalisasi atau Kejar Rating?
- Banyak Negara Timbun Nuklir
- Peta Nuklir Dunia
- Isi Lengkap Curhat Istri Gayus
- Percakapan Lengkap Blackberry Messenger Indy Rahma...
- Polisi Amankan 11 Barang Bukti Terkait Andris dan ...
- Karakter seseorang berdasarkan nama depan
- Poncharal Yakin Spies Bisa Masuk Empat Besar
- Air Terjun Darah Muncul di Antartika
- Susno Adukan Mafia Kakap
- Beginilah Teknologi Dashboard dan Kaca Depan Mobil...
- tidak Boleh Ngambil Gambar Menara Eiffel di Malam ...
- Password Facebook Anda Dicuri Virus
- Kekuatan Mafia di Balik Gayus
- Kronologis Tampilnya Andris Sebagai Markus Palsu
- Makbul Padmanegara Bantah Jadi Beking SJ
- Ini Dia BBM Indy TV One ke Markus Palsu
- Ciri-ciri pria pecandu situs porno
- Mister X Biang Markus Polri
- Gayus pun Jadi Bahan Banyolan
- Profil Markus Palsu TV One
- Susno Duadji : Saya Dapat Jatah 5 Miliar,Tapi Belu...
- Bunga terindah di dunia
- Pedrosa Optimis Dimusim 2010-2011
- Ini Dia Transaksi ke Rekening SD(3)
- Ini Dia Transaksi ke Rekening SD(2)
- Ini Dia Transaksi ke Rekening SD(1)
- Dibalik Pidato Emosional Megawati
- Efek Berantai Kasus Gayus
- Misteri di balik permainan jelangkung
- Istri Gayus Belum Terima Panggilan Pemeriksaan Tim...
- Mengapa Blog Anda di Banned?
- Brigjen Raja Erizman,Jenderal Kesayangan Kapolri
- Proyek Wah Remunerasi Model Sri Mulyani (2)
- Prediksi The Doctor Musim 2010-2011
- UFO Hapus Otak Domba di Inggris
- Proyek Wah Remunerasi Model Sri Mulyani (1)
- PPATK Beraninya Hanya Sama Gayus
- Amien : Susno-Gayus Lakon Bohong-bohongan
-
▼
April
(141)
Tulis Komentar Kamu dibawah, pada Comment as: pilih Name/URL atau pilih Anonymous.
0 Komentar untuk "Kriminalisasi atau Kejar Rating?"Post a Comment