Anda kenal Sun Tzu? Dia adalah ahli seni perang Tiongkok pada tahun 2500 Sebelum Masehi. Buku seni perangnya terdiri dari 13 bab. Tiga bab pertama membahas falsafah perang, tiga bab berikutnya membicarakan teori siasat, dan tujuh bab sisanya membahas berbagai faktor. Ungkapannya yang paling terkenal adalah “kenallah lawanmu dan kenallah dirimu sendiri maka dalam seratus pertempuran pun kemenanganmu tidak akan dalam bahaya”.
Pada saat revolusi, teori perang Sun Tzu digunakan oleh Ketua Partai Komunis China (PKC) Mao Tze Tung untuk melawan kaum reaksioner di bawah kepemimpinan Chiang Kai Sek (Kuomintang). Hasilnya, dengan taktik gerilya mengepung kota dan dukungan luas rakyat kelas bawah, PKC memperoleh kemenangan tak hanya di China bagian utara yang merupakan basis komunis tetapi juga di China bagian selatan. Pada 1 Oktober 1949, kemenangan itu dibacakan di depan gerbang Gapura Kota Terlarang, Beijing.
Kini, dalam kondisi damai, teori tersebut dipelajari dan digunakan untuk pertempuran di medan perang ekonomi dan perdagangan. Teori ini pun wajib dipelajari para kader PKC dan semua pembuat kebijakan di negeri Tirai Bambu itu. “Ada 36 teori Sun Tzu yang harus dipelajari baik-baik.
Pemikirannya sangat luar biasa. Teori ini bukan saja untuk perang di medan bersenjata, tapi bagus digunakan untuk perang di medan ekonomi,” kata salah seorang kader dalam sebuah pertemuan pekan lalu.
Teori Sun Tzu menyebutkan arti penting kesatuan tiga faktor, yakni keadaan, momentum, bagian padat, dan bagian kosong. Yang dimaksud dengan keadaan adalah semua keadaan kedua belah pihak. Keadaan ini dibagi menjadi dua, yakni dapat dikalahkan dan tidak dapat dikalahkan. Keadaan yang tidak dapat dikalahkan itu tergantung pada diri sendiri. Sedangkan momentum adalah “saat” dan bagian padat ataupun kosong merupakan “sasaran”.
Oleh karena itu, menurut Sun Tzu, supaya tidak dapat dikalahkan seseorang harus membuat dirinya pertama-tama tidak dapat dikalahkan dan kemudian menunggu keadaan lawan untuk dapat dikalahkan. Dari situlah timbul pengertian bertahan dan menyerang. “Mereka tahu lawan sudah kalah sebelum berperang. Mereka tahu berdiri di tempat tak terkalahkan, dan mereka tahu tentaranya sudah menang sebelum berperang”.
Masuk WTO
Namun, untuk membuat seseorang tak dapat dikalahkan, harus ada perpaduan antara pendekatan tertutup dan terbuka. Kedua sifat tersebut walaupun saling berlawanan tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pendekatan tertutup pada momentum tertentu akan melahirkan pendekatan terbuka, begitu juga sebaliknya dan seterusnya. Peralihan dari pendekatan tertutup ke pendekatan terbuka tersebut mesti dilakukan pada momentum yang tepat.
Taktik inilah yang kini diterapkan China untuk menghadapi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Begitu revolusi menang pada tahun 1949, China diembargo oleh negara-negara barat. Meskipun demikian, China bergeming pada pendiriannya untuk menciptakan masyarakat sosialis.
Namun, dalam kondisi ketertutupan itu, China membangun industri dalam negeri yang ampuh, yakni pembuatan baja, senjata, bom atom, juga pesawat terbang. Di bidang pertanian, China membangun industri pupuk untuk meningkatkan hasil produksi.
Pada era 1980-an, di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, China melakukan reformasi ekonomi dan membuka diri pada dunia luar.
Penanaman investasi asing dibuka seluas-luasnya di negeri itu bahkan bisa dibilang mendapatkan jaminan. Namun, menurut Deng Xiaoping, keterbukaan itu dilakukan untuk memperkuat sosialisme. China tak hendak mengubahnya menjadi sebuah negeri kapitalis. Oleh karenanya, perusahaan negara dan sektor publik tetap dominan jika dibandingkan dengan swasta. Hasilnya yang paling besar untuk peningkatan kesejahteraan dan standar hidup rakyat China. “Ada metode kapitalis yang kami pinjam untuk mendorong ekonomi kami. Tapi dalam prosesnya tetap beda. Di sini perusahaan yang paling besar dan ekonomi makronya tetap dipegang negara,” kata kader itu.
Di Guangxi misalnya, baru-baru ini Wall Mart, swalayan terbesar Amerika Serikat (AS) diperbolehkan untuk berada di tengah kota. Namun, keberadaan Wall Mart tersebut tidak merugikan. Selain bisa menampung semua produk dalam negeri, keberadaan Wall Mart menambah munculnya banyak ritel yang menjajakan berbagai panganan karena diuntungkan dengan letak strategis. Selain itu, di dekat Wall Mart juga berdiri departemen store yang besar milik pemerintah. Harganya di ritel dan supermarket milik pemerintah ini lebih murah dibandingkan dengan produk yang dijual di Wall Mart.
Setelah menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan di berbagai bidang, China kemudian masuk ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). China akhirnya berkibar-kibar. Semua produknya menjelajah semua negeri dengan harga yang murah sehingga membuat Uni Eropa dan AS kelabakan melindungi produksinya. Saat ini, bahkan ketika krisis ekonomi tengah menggelayuti AS, China berhasil menguasai surat obligasi AS sekitar 20 persen.
Seperti mengerti betul dampak krisis, China kini pelan-pelan mulai mengalihkan perhatian dari produksi barang konsumtif menuju peningkatkan industri pertanian. Oleh karena itu, China mengharapkan adanya peningkatan kerja sama dengan negara Asia Tenggara (ASEAN) di bidang pertanian.
Belajar dari Sun Tzu, China sepertinya belajar bahwa “mereka yang pandai berperang adalah mereka yang mengerti momentum dan tidak menuntut anak buahnya. Sebaliknya, mereka sanggup memilih orang dengan bakat dan kecakapan yang berbeda-beda untuk memanfaatkan momentum yang berbeda-beda”.
Untuk itulah China tetap akan mempertahankan sosialisme. Memadukan pendekatan tertutup dan terbuka. Pasar asing tetap terbuka tetapi negara tetap dominan. Dan negara ini tetap akan dipimpin oleh sebuah partai proletar.
a hrif="http://www.sinarharapan.co.id/berita/0810/30/sh03.html">Sumber artikel
Belajar Perang Ekonomi dengan Sun Tzu
Update Friday, November 7, 2008 at 12:17 AM. by Informasi Terbaru 2013 Dalam topik Bisnis
Jangan Lupa:
Belajar Perang Ekonomi dengan Sun Tzu Reviewed by Admin on Friday, November 7, 2008 Rating: 5
Belajar Perang Ekonomi dengan Sun Tzu
Artikel ini diposting dari blog Informasi Terbaru 2013, Friday, November 7, 2008, at 12:17 AM dalam topik Bisnis dan permalink https://terbaruinformasi.blogspot.com/2008/11/belajar-perang-ekonomi-dengan-sun-tzu.html. 55.Subscribe to:Post Comments (Atom)
10 Tulisan Terakhir
My Blog List
Blog Archive
-
▼
2008
(473)
-
▼
November
(60)
- Kue Bapel Kismis
- Blog & Website Kuliner Pilihan Majalah Femina
- Hati-hati dalam Mengemudikan Kendaraan
- Seni dalam Senjata Tajam
- Lucu: Mr Pregnant Si Peniru Suara
- Mencari Wanita Sempurna
- SOEHARTO ANAKNYA SIAPA?
- Hari paling sial
- Kosim dan hobi berburu burung
- Talk Show & Demo Masak
- Roy Suryo: Foto Jenazah Imam Samudra Asli
- Ada-ada Saja, Plesetan Pidato Presiden SBY
- Posisi Bercinta yang disukai Wanita
- Foto Kebiadaban Korban Kanibal
- Penyebab Terbanyak Bunuh Diri di Jepang
- Beredar Buku Panduan Lengkap Bunuh Diri !
- Daftar Bisnis Modal Kurang Dari 1 Juta
- Tarian Bugil disaat Pemakaman
- Membongkar Rahasia Mengobarkan Gairah Asmara
- Belajar Perang Ekonomi dengan Sun Tzu
- Celana - Celana Unik Yang Lagi Trend di Jepang
- Daftar Negara Termiskin Di Dunia
- Hewan Langka Yang Nyaris Punah
- Mahluk Gaib Paling Terkenal di Barat
- Variasi Menu Anak
- Menu Sarapan - Kaserol Roti Lapis Daging
- Daftar Lengkap Alamat Spa Di Jakarta
- Diet Penderita Penyakit Asam Urat
- MENGATASI MASALAH ANAK SUSAH MAKAN
- Peluang Bisnis, Budidaya Kelinci Hias
- Tips Menyatakan Cinta Kepada Pasangan
- Kejadian Paling Aneh di Dunia
- Kisah Penemu Handphone
- Funniest Newspaper Headlines ever
- 5 Cara Paling Unik Dalam Menggambar
- Walah, Bikini Super Sexy Ala Jepang (Dewasa)
- Video Proses Pembuatan Pesawat Terbang
- endless story
- si budi
- John Titor Sang Penjelajah Waktu
- Sepatu Terbagus di Dunia
- Hati-hati Apabila Melewati Jembatan Ini
- Ditemukan Tulisan Tertua dari Zaman Kerajaan Daud
- Ciri Ciri Wanita Sudah Tidak Perawan
- Camilan Sehat - Kacang Edamame
- Hati-hati, Modus Pemerkosaan Terbaru
- Kupas Tuntas Kue Tradisional - Sagon Panggang
- Makanan Vegetarian
- Video Surfing Diatas Gelombang Berbahaya
- Daftar 10 Ilmuan Paling Gila di Muka Bumi
- Heboh Katak Terbesar di Dunia
- 8 Binatang Prasejarah Yang Harus Anda Kenal
- Tips Menjadi Pria Multi Orgasme
- Mengenal Dracula dan Tradisi Transilvania
- Usil, Cowok Dikerjain Cewek Berbikini Seksi
- Buat Yang Suka Ngeluh Soal Gaji
- Niat urung
- Biarawati ml ma preman
- Kumpulan Cerita Lucu
- Tentang Isaac Newton Soal Akhir Dunia
-
▼
November
(60)
Tulis Komentar Kamu dibawah, pada Comment as: pilih Name/URL atau pilih Anonymous.
0 Komentar untuk "Belajar Perang Ekonomi dengan Sun Tzu"Post a Comment