PARIS (MIOL)
Perayaan tersebut ditandai di markas besar UNESCO di Paris dengan konferensi tentang keanekaragaman bahasa yang difokuskan pada berbagai kesulitan yang dihadapi minoritas di Afrika, Asia dan Amerika dalam melestarikan bahasa tradisional mereka.
"Bila sebuah bahasa mati, itu berarti lenyapnya suatu daya lihat dunia," kata Sekretaris Jenderal UNESCO, Koichiro Matsura. "Bahasa bukan hanya sekedar instrumen, tetapi alat yang luar biasa."
Dalam menyusun pikiran kita, dalam mengkoordinasi hubungan sosial kita dan dalam membangun hubungan kita dengan kenyataan, bahasa merupakan dimensi mendasar dari umat manusia," katanya.
Sebanyak 20% bahasa-bahasa tidak memiliki versi tertulis. Di Afrika, tempat sepertiga bahasa dunia diucapkan, sekitar 80% dari bahasa-bahasa ini hanya bahasa lisan belaka, sehingga kemungkinannya untuk lenyap besar sekali, kata UNESCO. (ant/OL-1)
Sumber: a hrif="http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=91390">http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=91390, RAbu, 22 Pebruari 2006
Madu Hutan Murni - GRANULASI
10 years ago
Tulis Komentar Kamu dibawah, pada Comment as: pilih Name/URL atau pilih Anonymous.
0 Komentar untuk "Satu Bahasa Dunia Lenyap Setiap Dua Pekan"Post a Comment