Hari Ini WIB

Temu Kunci

Update Saturday, June 7, 2008 at 3:24 PM. Dalam topik

ui onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL-xAYxcxRULOwwI33bd9HNBwEPppoHX0nLORH-lWRh6wx2aK0FdSvFULmAzAuNNObCbwsS3fVIwRKO3YQfk7y1SnhRpGfJoBH6D2LDfYlOoE-ou3uGRg-qIa2UaAAK8XEnhz1-uxkDrUc/s1600-h/DSC03288.JPG">
Temu kunci (Boesenbergia pandurata) jarang digunakan sebagai bumbu dapur, karenanya bumbu ini tidak sepopuler kencur, kunyit atau jahe. Namun kehadiran temu ini memberikan sentuhan khas pada sayur bening. Tanpa temu kunci, sayur bening seperti sayur bayam akan terasa kurang mantap.

Temu kunci diperoleh dari umbi tanaman terna yang berbatang semu. Daun dan batangnya sepintas mirip daun kunyit. Temu ini tumbuh subur di tanah yang banyak mengandung humus dan sedikit ternaungi. Jika sudah berumpun banyak, umbi bisa dipanen dan anakan bisa dibiakan menjadi tanaman baru. Aroma temu kunci sangat khas dan hampir mirip dengan kencur. Biasanya digunakan sebagai bumbu sayur bening, pepes maupun campuran bumbu urapan ala Jawa. Teks & Foto: Budi Sutomo

Tulis Komentar Kamu dibawah, pada Comment as: pilih Name/URL atau pilih Anonymous.

0 Komentar untuk "Temu Kunci"

Post a Comment