Kamis, 28 September 2006
Hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan pemekaran daerah berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Menurut peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Wijaya, pemekaran daerah seharusnya meningkatkan kesejahteraan daerah lama dan baru. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. "Kegiatan ekonomi menurun dan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi," katanya kemarin.
Berdasarkan penelitian pemekaran empat provinsi menjadi delapan provinsi, kata Wijaya, terjadi perbedaan struktur ekonomi daerah baru dan lama. Provinsi yang dimekarkan tersebut adalah Sumatera Selatan dan Bangka-Belitung, Jawa Barat dan Banten, Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta Maluku dan Maluku Utara.
Penelitian dilakukan dengan cara menghitung tren struktur perekonomian empat provinsi lama (Sumatera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku) pada 2000-2004. Kemudian, kata Wijaya, data perekonomian yang baru dan lama pada provinsi-provinsi tersebut diperbandingkan. Besaran tren ekonomi yang diamati meliputi pendapatan domestik regional bruto, pendapatan per kapita, konsumsi masyarakat, pembentukan modal tetap, tingkat ekspor, dan angka pengangguran.
Hasilnya, kata Wijaya, secara umum kegiatan ekonomi cenderung menurun atau terjadi perlambatan setelah pemekaran. Penyebabnya, setelah pemekaran, kerja sama ekonomi masyarakat justru melemah, skala produksi mengecil, dan persaingan antardaerah menguat. Akibatnya, biaya ekonomi membesar dan lokasi geografis kurang mendukung kegiatan ekonomi.
Kesejahteraan masyarakat juga menurun akibat perlambatan kegiatan ekonomi masyarakat. Kondisi ketenagakerjaan setelah pemekaran provinsi justru lebih buruk dibanding sebelum pemekaran.
Berdasarkan temuan tersebut, kata Wijaya, LIPI menyarankan pemerintah menghentikan pemekaran daerah. "Harus ada diskusi publik sebelumnya. Sebab, bisa saja pemekaran hanya ambisi segelintir elite," ujarnya.
Dia menjelaskan pemekaran daerah yang terjadi di Indonesia berbanding terbalik dengan yang terjadi di Eropa. Di Eropa, provinsi-provinsinya digabungkan agar lebih efisien untuk meningkatkan daya saing ekonomi. AGUS SUPRIYANTO
Sumber : Koran Tempo (20 September 2006)
Home / / Pemekaran Daerah Turunkan Kesejahteraan Rakyat
Pemekaran Daerah Turunkan Kesejahteraan Rakyat
Update Friday, September 29, 2006 at 7:13 PM. by Informasi Terbaru 2013 Dalam topik
Hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan pemekaran daerah berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Jangan Lupa:
Pemekaran Daerah Turunkan Kesejahteraan Rakyat Reviewed by Admin on Friday, September 29, 2006 Rating: 5
Pemekaran Daerah Turunkan Kesejahteraan Rakyat
Artikel ini diposting dari blog Informasi Terbaru 2013, Friday, September 29, 2006, at 7:13 PM dalam topik dan permalink https://terbaruinformasi.blogspot.com/2006/09/pemekaran-daerah-turunkan-kesejahteraan_29.html. 55.Subscribe to:Post Comments (Atom)
10 Tulisan Terakhir
My Blog List
Blog Archive
-
▼
2006
(336)
-
▼
September
(17)
- Pemekaran Daerah Turunkan Kesejahteraan Rakyat
- Mengapa Demokrasi Melahirkan Kudeta?
- Kaum Pergerakan dan Politik Lokal
- Kaum Pergerakan dan Politik Lokal
- Bupati Nias Usulkan 5 Kecamatan ke DPRD Jadi Kota ...
- Politik Kelas
- Nias dan Tapanuli, Bagian Tak Terpisahkan Baik dar...
- LSM dan Lemahnya Akuntabilitas Mereka
- Banyak Keuntungan Bagi Nias Bila Menjadi Bagian Pr...
- Partai Demokrat Minta Pempro dan DPRDSU Segera Pro...
- Tim Pemrakarsa Dipersilakan Datang ke Nias
- Kelangkaan BBM Di Nias Semakin Parah
- 40 ORANG INDONESIA MILIKI KEKAYAAN Rp 200 TRILIUN
- Aceh Baru: Dari Helsinki ke Paya Bakong
- Membunuh dengan Data
- BRR Dituduh Memanipulasi Isi Buku Laporan
- [Desa Tertinggal] Semakin Banyak Di Sumut
-
▼
September
(17)
Tulis Komentar Kamu dibawah, pada Comment as: pilih Name/URL atau pilih Anonymous.
0 Komentar untuk "Pemekaran Daerah Turunkan Kesejahteraan Rakyat"Post a Comment