Medan, Kompas - Jumlah desa tertinggal di Sumatera Utara terus bertambah. Dibandingkan dengan tahun 2005, desa tertinggal yang diinventarisasi pada tahun 2006 bertambah 27 desa, menjadi 2.749 desa tertinggal. Sebanyak 818 desa di antaranya tersebar di enam kabupaten tertinggal di Sumatera Utara (Sumut), yaitu Kabupaten Dairi (95 desa), Nias Selatan (206), Tapanuli Tengah (68), Pakpak Bharat (42), Nias (313), dan Samosir (94). Sisanya, 1.931 desa tertinggal, terdapat di kabupaten lain yang tak termasuk kabupaten tertinggal. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumut RE Nainggolan mengatakan, kemungkinan pertambahan itu disebabkan pemekaran daerah di setiap kabupaten. "Kami tidak melakukan inventarisasi lengkap pada tahun 2005, tapi diperkirakan penambahan sebanyak 27 desa pada tahun 2006 karena pemekaran desa atau kecamatan," katanya di Medan, Rabu (30/8). Banyak kabupaten di Sumut yang menambah jumlah desa atau kecamatan di wilayahnya. Jarak antardesa di satu kecamatan, terutama di pedalaman, sangat jauh sehingga dipecah menjadi beberapa desa baru. Di Kabupaten Nias, misalnya, yang semula terdiri atas 14 kecamatan dimekarkan menjadi 33 kecamatan. Pemekaran desa di Kabupaten Serdang Bedagai dari 52 desa menjadi 62 desa, dan Medan dari 23 desa menjadi 38 desa. Saat dilakukan inventarisasi pada tahun 2006, jumlah desa tertinggal jadi semakin banyak. Penyebabnya, kondisi desa pemekaran tidak jauh berbeda dengan desa induk. "Masalah utama adalah buruknya infrastruktur, seperti jalan yang menghubungkan desa dengan pusat pemerintahan, kurangnya sarana air bersih, jaringan listrik dan komunikasi, serta tingkat perekonomian rendah," ujar Nainggolan. Sejalan dengan program Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT), Pemerintah Provinsi Sumut diharapkan memiliki kebijakan prodaerah tertinggal. "Selain bantuan dari Kementerian PPDT sebesar Rp 1 triliun pada 2007, ratusan miliar dana dari APBD Sumut terserap untuk pembangunan daerah tertinggal, seperti untuk perbaikan infrastruktur, pengadaan listrik tenaga surya, bantuan bibit tanaman, dan program agropolitan," kata Nainggolan. (fro) Sumber: a hrif="http://www.kompas.com">www.kompas.com, Kamis, 31 Agustus 2006
Home / / [Desa Tertinggal] Semakin Banyak Di Sumut
[Desa Tertinggal] Semakin Banyak Di Sumut
Update Friday, September 1, 2006 at 10:00 AM. by Informasi Terbaru 2013 Dalam topik
Jangan Lupa:
[Desa Tertinggal] Semakin Banyak Di Sumut Reviewed by Admin on Friday, September 1, 2006 Rating: 5
[Desa Tertinggal] Semakin Banyak Di Sumut
Artikel ini diposting dari blog Informasi Terbaru 2013, Friday, September 1, 2006, at 10:00 AM dalam topik dan permalink https://terbaruinformasi.blogspot.com/2006/09/desa-tertinggal-semakin-banyak-di-sumut_1.html. 55.Subscribe to:Post Comments (Atom)
10 Tulisan Terakhir
My Blog List
Blog Archive
-
▼
2006
(336)
-
▼
September
(17)
- Pemekaran Daerah Turunkan Kesejahteraan Rakyat
- Mengapa Demokrasi Melahirkan Kudeta?
- Kaum Pergerakan dan Politik Lokal
- Kaum Pergerakan dan Politik Lokal
- Bupati Nias Usulkan 5 Kecamatan ke DPRD Jadi Kota ...
- Politik Kelas
- Nias dan Tapanuli, Bagian Tak Terpisahkan Baik dar...
- LSM dan Lemahnya Akuntabilitas Mereka
- Banyak Keuntungan Bagi Nias Bila Menjadi Bagian Pr...
- Partai Demokrat Minta Pempro dan DPRDSU Segera Pro...
- Tim Pemrakarsa Dipersilakan Datang ke Nias
- Kelangkaan BBM Di Nias Semakin Parah
- 40 ORANG INDONESIA MILIKI KEKAYAAN Rp 200 TRILIUN
- Aceh Baru: Dari Helsinki ke Paya Bakong
- Membunuh dengan Data
- BRR Dituduh Memanipulasi Isi Buku Laporan
- [Desa Tertinggal] Semakin Banyak Di Sumut
-
▼
September
(17)
Tulis Komentar Kamu dibawah, pada Comment as: pilih Name/URL atau pilih Anonymous.
0 Komentar untuk "[Desa Tertinggal] Semakin Banyak Di Sumut"Post a Comment